Sabtu, 03 Maret 2012

FF:: my Enemy My Love ||part 2||

Annyeong, my readers!! Udah ada the next partnya ni. Baca yak! Abis itu di comeng, lw dah di comeng gua balas comengnya. Ting penting comengnya. Dah baca sono!<!--more-->

|| PREVIOUS STORY||

Eun Jae mengiyakan permintaan saengnya tapi dengan sebuah persyaratan. “huu~ maunya! Tapi baiklah.” Eun Mun juga mengiyakan persyaratan tersebut. “Ok! Tapi aku mau ganti pakaian dulu!” Eun Jae langsung berlari ke kamarnya setelah mobilnya teparkir rapi di garasi

Author:: Ovi, yeoaja aneh

Title:: My Enemy My Love

Genre:: Friendship, Comedy, Enmity


-BOOK STORE-

“Aku cari mau cari komik dulu. Kau cari bukumu sendiri aja!” “Ok! Kalau onnie cari aku, aku pasti ada di bagian novel. DAAGGG!!!” Eun Mun langsung lari menuju tempat yang paling di sukainya di toko ini. Aku mencari cari buku yang dari tadi aku cari. ternyata buku itu ada di rak edisi terbatas.

Baru saja aku memegang buku itu tapi ada seseorang yang menariknya dari tanganku. “aku duluan yang melihatnya!” namja itu langsung berucap ketika Eun Jae akan mengambilnya dari namja itu. “Enak saja kau bicara, sableng!! Jelas jelas aku yang memegangnya duluan!” Eun Jae langsung memberontak dan berusaha mengambil buku itu lagi.

 “memangnya kau sudah membayarnya? Belumkan? Berarti aku berhak untuk memiliki buku ini.” Namja itu membela diri dan mengangkat buku itu agar tidak dapat diambil oleh Eun Jae. “dengar ini baik baik, aku tidak pernah suka jika ka uterus saja menindasku sepert ini, Dasar Sableng!!” Eun Jae menarik buku itu kembali dengan emosi yang meluap luap.

 “Heh, yeoja aneh!!! Harus berapa kali aku bilang? namaku Key bukan Sableng!! Dan aku tidak pernah sama sekali menindasmu hanya kau saja yang selelu cari masalah!” Key menyembur Eun Jae dengan kesalnya sambil menarik buku yang di pegang Eun Jae. “PPABO!!! Sekali Sableng tetap saja Sableng!!” Eun Jae tidak mau kalah dari Key. Buku yang mereka perebutkan pun ikut menjadi korbannya. Tidak ada di antara mereka yang mau mengalah.

GREBB buku yang mereka perebutkan akhirnya robek menjadi dua. “heh, kalian berdua! Kalian itu rebut sekali bisa bisa pelangganku pergi semua. Jika kalian masih rebut, lebih baik kalian ke…”

Pemilik Toko datang dengan tampang mengerikan, mulutnya komat kamit memarahi kami. Omongannya terpotong ketika melihat benda yang sedang dipegang kedua manusia ini. “Kalian merobekkan dagangan saya?” omongan si pemilik tokopun tersambung lagi, tapi kali ini tampangnya lebih mirip genderuwo ileran. *MR:: mang ada ya? Author:: astagjim.

 Kan bisa aja tu setan Emigrasi. MR:: oh iya ya. Mian, thor. Lanjutin lanjutin.* serentak Eun Jae dan Key menyembukan buku itu di belakang mereka, dan tak lupa mereka mengucapkan “ DIA DULUAN!!!!” secara serentak pula. “tidak ada alasan. Sekarang kalian pergi bersikan gudang toko ini.” Dengan mantapnya sang pemilik toko berucap. “tapi pak…” mereka saling membela diri sendiri.

“tidak ada tapi tapi. Sekarang pergi ke gudang!!” pemilik toko menunjuk kearah pintu gudang yang tertutup. “tapi…” Eun Jae dan Key masih sempat sempatnya membela diri ketika pemilik toko tersebut menunjuk kearah pintu neraka toko. “SEKARANG!!!!” pemilik toko meneriaki mereka berdua dengan sangat emosi, sudah jelas dan pasti Eun Jae dan Key ngibrit kearah gudang.

-STORAGE-

Begitu memasuki ruagan tersebut, sudah bisa di tebak bahwa tempat itu pasti tidak pernah di bersihkan. “ih yuck~ kapan terakhir kali tempat ini di bersihkan sich? Kotor banget.” Eun Jae mengeluh sambil membersihkan bahunya yang di singgahi beberapa sarang laba-laba. “jangan banyak mengeluh. Cepat bersihkan tempat ini agar kita bisa keluar dari neraka ini.” Key menegur Eun Jae sambil menumpuk beberapa dos buku. “enak saja. Kenapa harus aku? Yang salahkan kau!” Eun Jae menunjuk nunjuk key sambil membela diri. “mwo?! Jadi kau tidak mau membersihkan temapat ini?” Emosi key langsung melonjak sampai ujung rambutnya ketika mendengar perkataan Eun Jae.

“memangnya kenapa? Kau mau membunuhku jika aku tidak membantumu?” Eun Jae langsung mengeluarkan semua kemampuannya untuk membela diri. “kau kira ada untungnya bagiku jika aku membunuhmu?” Eun Jae dan Key berdebat secara hebat hanya gara-gara membersihkan gudang. *MR:: menurutku itu wajar. Karena gudangnya kotor banget macam kamar si author. MR lainnya:: SESUJU!! Author:: Mwo?! Ngapain bawa bawa tempat pribadi gua? MR:: ya~ biarin*

 “heh!! Kalau kau masih tidak mau membersihkan tempat ini, aku akan buka celanaku!” Key mengancam Eun Jae sambil memegangi retsleting celananya. BUG tiba tiba terdengar bunyi barang jatuh dari depan pintu. “Hyung???” Taemin yang berdiri bersama Eun Mun, Minho, Onew dan Jong Hyun di depan pintu menganga selebar mungkin ketika mendengar ucapan Key barusan. *R: kenapa mereka bisa ada disitu? Author:: mau tau? R:sangat!! Author:: OK!*

###FLASHBACK###

Eun Mun sibuk mencari novel yang sudah dinanti nantinya sejak bulan lalu. Dia sudah menulusuri seluruh rak yang ada, tapi tidak juga menemukan buku yang dicarinya. BUG tiba tiba Eun Mun menabrak sesorang karena tidak memperhatikan jalannya. “mian, mianhae. Aku tidak memperhatikan jalanku.” Eun Mun segera meminta maaf ketika menyadari bahwa dirinya telah membuat seseorang terjatuh. “Eun Mun?” namja yang barusan di buat jatuh oleh Eun Mun, langsung menyebutkan nama yeoja itu dengan benar. “taemin???” Eun Mun juga balik menyebutkan nama namja yang di tabraknya. “mianhae chingu!! Aku tidak memperhatikan jalanku karena terlalu sibuk dengan novel yang ku cari.” Eun Mun sekali lagi meminta maaf ke taemin. “ah~ gwencana.

 Oh ya, novel ini kan yang kau cari?” Taemin memaafkan sahabatnya itu sembari menyodorkan sebuah buku kearah Eun Mun. “ne. wah~ kau beruntung sekali mendapatkannya. Aku yang dari tadi mencarinya, tidak juga mendapatkannya.” Eun Mun memuji keberuntungan yang sedah di dapatkan taemin. “kalau begitu, kau saja yang ambil.” Taemin lalu memberikannya pada Eun Mun. *R:: wadaw. Bada banget ama Eun Jae ma Key. Author:: hehehe itulah enaknya jadi Eun Mun.*

 “eh, jangan. Kau kan yang lebih dulu menemukannya.” Eun Mun menyerahkan kembali buku itu pada taemin. “ambillah. Sebetulnya aku ingin membelikannya untukmu karena kau sudah menunggu novel ini sejak lama.” Taemin juga memberikan buku itu pada Eun Mun kembali. “wah~ Gomawo chingu! Kau memang sahabat yang paling baik!” Eun Mun menerima buku itu dengan senang hati. *R:: untung mereka sahabatan, kalau enggak. Nasib mereka pasti udah sama seperti EunKey. R lainnya:: SESUJU!!!*

 “kalau ke kamu, aku memang wajar baik. Tapi kalau ke Sang Mi… ih, ogah!” Taemin yang seperti biasanya yang paling anti baik ke Sang Mi, lagi lagi mengulang tingkahnya. *Sang Mi:: Woi, tega amet si lu taem!! Taemin:: ye~ biarin. Weeek* “hush. Kau ini, kenapa sih kau selalu saja mengganggu Sang Mi?” Eun Mun tertawa kecil karena ucapan taemin.

“karena aku suka dia.” Taemin menjawab dengan tenang pertanyaan Eun Mun. karena kaget Eun Mun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “bercanda ding! Mana mungkin aku suka sama yeoja aneh macam dia! hahaha” Taemin menambahkan ucapannya dengan akhiran tawa khasnya.

“taemin, siapa yang kau bawa itu? Yeojachingumu ya?” seorang namja jangkung yang juga mengenal taemin bertanya dengan asalnya. “ah? Anio. Dia sahabaatku yang sering aku ceritakan padamu.” Taemin menjelaskan pada namja yang barusan bertanya padanya. “oh~ dia cantik. Siapa namamu?” *R::kyaaa palanye author mau meletus.* salah satu namja yang terlihat paling tua di antara namja lainnya bertanya pada Eun Mun.

“Eun Mun imnida.” Eun Mun menyebutkan namanya dengan jelas. “onew imnida” namja yang bertanya pada Eun Mun tadi, mengaku bahwa namanya onew. *R:: emang namanya onew kale!! Author:: ya… ceritanya kan baru kenalan. Gimana sich?*satu persatu namja yang merupakan sahabat taemin memperkenalkan dirinya pada Eun Mun.

 Eun Mun terlihat cemas dari tadi, dia tidak berhenti menoleh ke arah rak buku komik. “ kau kenapa Eun Mun?” namja yang bernama Minho bertanya pada Eun Mun dengan bingung. “ah? Ani. Aku hanya mencari onnieku yang tadi sedang mencari buku komik” Eun Mun menjawab pertanyaan itu sambil masih celingak celinguk kesana kemari. “coba kau Tanya penjaga toko itu.” Taemin menunjuk seorang pegawai toko yang berdiri di dekat gudang.

####FLASHBACK END####

“hyung, kau mau apakan onnienya Eun Mun?” Taemin ter dengar sangat shock mendengar ucapan hyungnya (kandung) itu. “jangan berfikiran yang aneh aneh! Aku hanya mengancamnya saja.” Key terlihat sangat bingung dengan kehadiran 4namja di tambah 1 yeoja. “bohong!!” Eun Jae langsung melemparkan satu kata kepada semua orang yang ada di hadapannya. “kau diam saja! Kalau kau tidak mau diam, aku cium kau!”

Key langsung membentak Eun Jae dengan sangat marah. “hah?” seluruh orang yang ada disana kaget ketika mendengar ucapan key, dan sudah pasti Eun Jae tidak ikut. “ah~ sudah. Sekarang kalian 1 2 3 4 5 orang!! Bantu kami membersihkan tempat ini!”Key yang sudah kesal, memerintahkan semua sahabat sahabatnya dan juga dongsaeng Eun Jae. “ah? Tumben banget otaknya encer” piker Eun Jae sambil melihat kearah key.

 “ogah! Kita pergi dulu ya. Annyeong!!” Jong Hyun langsung menolak perintah yang di berikan key. “oh ya, satu lagi Jangan apa apain si Eun Jae! Daggggg” mereka berlima langsung lari dari tempat itu secepat yang mereka bisa. “HEI, AWAS KALIAN!!” serempak Eun Jae dan Key meneriaki 5 manusia yang tengah berlari menjauh. “LARIIIII!!!!” terdengar teriakan minho yang paling besar ketika menyerukan kata itu.

 Pintu tiba tiba tertutup tanpa ada yang menyentuhnya *horor banget*. Key berbalik kearah Eun Jae dan berjalan ke arahnya. Dia berhenti dengan jarak 5 cm dari hidungku. “heh!! Mau ngapain kau?” aku meneriakinya tepat di wajahnya. Jantung Eun Jae berdebar sangat cepat.

Aku takut akan menjadi korban dari namja ini. Tiba tiba kepalanya bergerak dengan sangat cepat mendekati wajah Eun Jae. Yeoja ini menutup matanya karena ketakutan. Lama dia menutup matanya tapi tidak terjadi apa apa. Eun Jae mencoba membuka sebelah matanya, key sedang mulai membersihkan. Itulah yang di lihat Eun Jae.

 “samapai kapan kau mau berdiri merem di situ?” Key langsung melontarkan pertanyaannya pada Eun Jae, Eun Jae tidak dapat menjawab pertanyaan itu karena mati gaya. “ambil ini!” Key melemparkan selembar kain lap kepada Eun Jae. Eun Jae langsung mencibir ketika kain itu mendarat mulus di tangannya. Dia memperhatikan sekeliling gudang, dan berpikir bahwa gudang ini lebih pantas di sebut kandang kuda.

“hufft… akhirnya selesai juga” dua manusia ini melepas lelah mereka. Keduanya melempar badan mereka di atas tumpukan buku sambil menikmati hasil kerjanya. “kau lelah?” Key bertanya pada Eun Jae dangan sangat khawatir. “keliatannya?” Eun Jae menjawab pertanyaan Key dengan sangat jutek.

 “akukan Tanya baik baik. Kenapa kau jutek sekali sich?” emosi key tiba tiba meluap ketika Eun Jae menanggapi pertanyaan Key. Maklum cowok sensitif. “apa kau tidak berpikir? Gudang ini motor sekali, jelas saja aku lelah” Eun Jae langsung turun bersender di tumpukan buku yang sama.

 Key hanya bisa melihat yeoja ini tertidur pulas. Sesekali Eun Jae hamper terjatuh tetapi di tahan. “hufft… lama-lama aku ngantuk juga. Lebih baik aku tidur lima menit. Baru pergi dari tempat ini” Key ikut turun bersender di tumpukan buku. Tanpa disadari kepala Eun Jae turun di bahu Key dan Kepala Key diatas kepala Eun Jae. *heleh. Ribet amat*. CKLEK. pemilik toko mengunci pintu gudang tanpa mengingat sedikitpun tentang dua menusia yang telah dia perbudak ini.

-CAFÉ DEPAN TOKO-

Kelima orang yang dari tadi menunggu Key dan Eun Jae sudah mulai resah. Orang yang mereka tunggu tidak kunjung keluar dari toko buku. “aduh~ mereka kok lama banget sich? Aku udah laper banget nich!” Minho terus mengeluh tanpa henti tentang keadaan perutnya.

 “heh, perut karet! Apa kau bisa berhenti bicara tentang perutmu itu?” *author dibunuh Flamers* Jong Hyun membentak Minho yang sudah kesal dari tadi. “hey, itu bukannya pemilik toko? Iya kan hyung?” Taemin dengan sigapnya menunjuk seseorang yang berjalan keluar toko buku. Jong Hyun dan minho yang sedang asyik berdebat, langsung menoleh kea rah yang di tunjuk Taemin. “ne ne!!!” Eun Mun langsung angkat bicara yang sejak dari terus tutup mulut.

 Baru saja dia mau berlari menuju si pemilik toko, tapi dia melihat empat namja di belakangnya hanya sibuk bengong. “tunggu apa lagi? Kkaja” baru saja Eun Mun mau menyambung larinya, tapi keempat namja itu sudah lebih dulu lari darinya. “pak, dua orang yang tadi bapak suruh membersihkan gudang mana?” Onew langsung buka mulut ketika sudah menghampiri pemilik toko.

 Pemilik toko terlihat kebingungan dengan lima orang yang menghampirinya secara tiba-tiba. “oh~ maksud kalian dua orang yang membersihkan gudang toko saya?” pemilik toko langsung mengingat apa yang dimaksud kelima orang remaja yang ada di depannya. “emang yang mana lagi pak?” Minho berbisik dengan kesalnya. Jong Hyun yang beradadi dekat Minho, langsung menginjak kaki namja ini. “aish~ sakit” Minho meringis kesakitan, Jong Hyun langsung melototi minho yang sedari tadi tidak mau diam.

 “mian saeng. Tapi mereka sudah terlanjur terkunci di gudang itu” ucap pemilik toko tenang. “Hah? Jadi mereka keluar dari tempat itu kapan?” Serempak lima remaja itu shock mendengar ucapan pemilik toko. “besok jam 1 siang. Permisi dek, saya buru-buru” Pemilik toko berjalan meninggalkan mereka bak manusia tak berdosa. Kelima remaja itu hanya bisa menganga melihat manusia yang meninggalkan mereka.

-WAREHOUSE-

-Eun Jae POV-

Aku terbangun dari tidurku. Aku merasa tempat sudah mulai gelap. “Bangunlah, hari sudah mulai gelap” Key membangunkanku yang masih ngantuk berat. “nggg… baiklah” aku mengcek ngucek mataku.*MR:: mang pakaian? Author:: kagak tau bahasa resminya ching!* aku berdiri sejenak lalu berjalan mengikuti Key berjalan keluar. CKLEK CKLEK Key berusa membuka pintu gudang, tapi hasilnya pintu itu tidak mau terbuka sediktpun.

 “ah~ dasar pintu sialan!!” Key menendang pintu itu dengan sangat kesal sekesal kesalnya. “jadi?” aku bertanya pada Key dengan alis yang naik sebelah. “JADI KITA TERKUNCI DI GUDANG INI, PPABO!!!” Key membentakku dengan suara seperti azan masjid. Aku langsung membatu dengan badan yang langsung tegap. Aku duduk diatas tumpukan buku sambil memutar mutar jariku diatasnya.

 Key mendengarkan lagu dari diskman yang biasa digunakannya sambil tidur di kelas. “hufftt… disini dingin sekali, mana gelap lagi” aku menggigil sambil menggesek gesekkan kedua tanganku. “ne. disini memang gelap dinggin” Key berdiri dari tempatnya dan menyunggingkan Lucifer smile andalannya yang selalu membuatku merinding. “kenapa kau berdiri? Aku lebih tenang jika kau ada di alammu tadi” aku melotot kearahnya sambil menunjuk dirinya dengan perasaan merinding.

 “memangnya kenapa? Salah?” namja ini membuka jaketnya, sambil berjalan kearahku. “heh, sableng!! Berani kau mendekatiku aku bunuh kau!!” Aku berdiri dari tempatku dengan pikiran blenk seketika. “berani juga kau! Sebelumnya tidak pernah ada orang yang berani mengatakan itu padaku” Key semakin mendekat kearahku, aku mundur beberapa langkah dari tempatku sebelumnya. “Itu karena menurutmu orang orang takut padamu”

“oh. Terima kasih sudah memberitahuku, Lee Eun Jae”.

“MUNDUR” tempatku untuk mundur sudah tidak ada lagi, sedangkan namja ini terus saja mendekatiku. “kalau aku tidak mau?”Key masih menyunggingkan Lucifer smilenya kepadaku. ”AAAAAAAA!!!” Aku berteriak sekencang kencangnya.

|| CUT ||

(Author Talk)

Kyaaaa… Mian Mian kepanjangan. Lagi seru serunya sich. Tapi semoga tempat ngepausenya tepat sasaran hehehe. *Author:: Gimana der, Ok nggak part ini? MR:: tau dah. Piker aja ndiri. Author:: lu ngambek ye? MR:: gimana kagak kalau lu kerjaannye bikin penasaran mulu. Author:: perasaan baru kali ini deh. MR:: au ah serem. Author:: yang salah telinga gua ato otak lu sich? MR:: ELLU!! Author:: syaikh* heleh~ gua kok malah cipika cipiki ama makhluk nggak jelas sech. Cepetan di comentnya apalagi yang masuk 5 besar daftar manusia yang gua tag. Otre, yak di comeng comeng comeng. See You In next part readerku. ANNYEONGG! *ngibrit*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar